Monday, January 17, 2011

INDONESIA BERASAL DARI BENUA ATLANTIS, BENARKAH?

“Nenek moyang bangsa Indonesia adalah penghuni benua Atlantis”. Demikian salah satu ungkapan yang disampaikan oleh pengasuh PP UII, Ustadz Muhammad Roy, MA. ketika menjadi pembicara di hadapan para karyawan Bank BTN Syariah Yogyakarta (6/6). Dalam kesempatan itu, Ustadz Roy bercerita mengenai salah satu buku Plato yang berjudul Republika. Di dalam buku itu, Plato menyampaikan sebuah gagasan yang berasal dari gurunya, Socrates, dan menyatakan bahwa dahulu kala ada sebuah benua yang bernama atlantis. Benua Atlantis merupakan benua yang peradabannya sudah sangat maju dibandingkan dengan benua-benua lainya pada waktu itu. Tetapi, beberapa waktu kemudian, benua tersebut hilang dan ditelan bumi (tenggelam di laut, red) dikarenakan beberapa sebab, diantaranya gempa bumi dan mencairnya gunungan es di kutub.

Beberapa tahun berlalu, tutur ustadz Roy, ada seorang peneliti dari Brazil, E. Salmon, yang berusaha membuktikan pernyataan Plato. Dia meneliti kurang lebih selama 30 tahun dan mengatakan bahwa Atlantis is Indonesia. Dia beranggapan seperti itu setelah mengacu beberapa tulisan di buku Plato dan mengkombinasikan dengan beberapa teori dari disiplin ilmu, geologi, geografi, dan arkeologi. Dia berpendapat bahwa, pada saat itu indonesia merupakan sebuah kesatuan benua besar yang menyatu dari Hindia sampai Indonesia bagian timur. Beberapa tahun berlalu, benua tersebut mengalami proses evolusi dikarenakan sering terjadinya letusan gunung berapi yang mengakibatkan goncangan bumi yang sangat besar, sehingga mengakibatkan terpecahnya benua menjadi serpihan pulau-pulau kecil seperti sekarang ini.
Ustadz Roy juga mengutip perkataan dari salah satu mufassir pribumi, KH. Fahmi Basya, dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menyatakan bahwa Candi Borobudur merupakan salah satu ‘Arsy milik Ratu Bilqis yang dipindahkan dari istananya untuk diletakkan di dekat istana megah milik Nabi Sulaiman AS. “Pernyataan ini sangat menarik karena selama ini keberadaan Candi Borobudur diklaim merupakan buah kerja keras masyarakat pada masa Dinasti Syailendra” kata ustadz Roy.
Kejadian berupa bencana alam besar bisa saja terjadi kembali di Indonesia. Apalagi menurut beberapa pakar ilmu bumi, Indonesia letaknya berada di atas lempengan berbahaya yang sangat mungkin terjadi gempa bumi tanpa adanya gunung meletus. Atas dasar itulah, Ustadz Roy -mengutip sebuah hadist- menjelaskan bahwa ada dua perkara yang mengakibatkan suatu kaum bisa selamat dari bencana alam, yaitu dengan jalan memperbanyak bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan selalu melafadzkan istighfar setiap saat. “Salah satu fadhilah shalawat itu ya bisa mencegah terjadinya bencana”, terang Ustadz Roy.
Bagaimana dengan anda, apakah juga percaya kalau nenek moyang kita penghuni benua atlantis?

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites