Wednesday, January 19, 2011

Kenapa Facebook Jadi Media Prostitusi Pelajar


Polisi bongkar prostitusi tujuh pelajar SMP yang berumur antara 13-16 tahun via Facebook.
KAMIS, 20 JANUARI 2011, 11:34 WIB
Maryadie
VIVAnews - Prostitusi yang mengorbankan gadis belia maupun siswi SMP di Facebook dan Friendster dinilai mengeruk keuntungan banyak. Bisnis di sosial media ini lebih aman karena jauh dari pantauan polisi.

Makanya banyak para mucikari saat ini memanfaatkan Facebook sebagai cara untuk menjajakan perempuan belia. Polda Metro Jaya menyebutkan, bisnis ini marak karena cara kerja yang praktis dengan omzet besar.

Selain itu tidak perlu mengeluarkan biaya mahal untuk menjajakannya kepada pria hidung belang.

"Itu yang membuat bisnis ini menjanjikan. Tidak perlu lagi cara-cara konvensional," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar.

Menurutnya, untuk mengantisipasi dan membongkar praktik itu, polisi terus melakukan patroli cyber. "Tim khusus ini melacak kejahatan online termasuk prostitusi online," imbuhnya.

Selain melakukan patroli, polisi juga menggandeng pihak terkait untuk membantu pengungkapan kasus prostitusi online melalui jejaring sosial.

Saat ini, sambungnya, yang paling penting adalah bagaimana mencegah timbulnya bisnis prostitusi online. Banyak korban terpaksa menjajakan diri dengan alasan ekonomi.

"Jadi ini memang masalah sosial, kemiskinan," tuturnya.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Aries Merdeka Sirait mengatakan, polisi harus peka dalam melakukan penyidikan kasus prostitusi online. Banyak siswi SMP menjadi target utama para pelaku untuk dijajakan dalam bisnis haram itu.

"Pelaku memilih siswa SMP karena mudah dibujuk. Janji manis dengan uang yang banyak cukup ampuh," cetusnya.

Menurut Aries, ada sindikat besar penjualan anak di bawah umur dalam praktik prostitusi online. Dari beberapa kasus, hampir ada jaringan dan dengan pola bisnis yang hampir serupa.

Kemarin, Polres Jakarta Pusat membekuk tersangka DD yang melakukan perdagangan anak untuk komoditas seksual melalui situs jejaring sosial Facebook. Kebanyakan yang dijual tersangka adalah siswi SMP.
• VIVAnews

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites